8/02/2013

Cara memilih CPU

Memilih CPU atau prosessor bisa jadi sebuah proses yang membingungkan dan terkadang menjadi dilema tersendiri terutama jika menyangkut kinerja dan biaya. Berikut ini beberapa poin yang anda perlu perhatikan dalam memilih CPU




[caption id="" align="alignleft" width="503"]cpu cpu[/caption]

Socket


Untuk menentukan prosessor yang akan anda pilih, pertama sekali anda harus memastikan apakah anda akan melakukan upgrade atas komputer yang akan anda rakit atau tidak. Hal ini sangat berpengaruh pada pemilihan jenis soket prosessor yang disediakan di mainboard. Untuk platform AMD, jenis soket yang tersedia dan masih memungkinkan untuk diupgrade untuk jangka waktu yang lebih panjang adalah soket tipe AM3+ yang kompatibel dengan prossesor AMD mulai dari yang dual core hingga yang delapan core. Untuk soket FM1, FM2 APU sepertinya tidak ditujukan untuk pengguna yang berniat melakukan upgrade dalam jangka panjang. Bagi komputer berbasis Intel, disarankan memilih prossesor dengan soket LGA2011 atau LGA1150. Dukungan bagi prosessor berbasis Intel dengan Soket LGA1155 diprediksi sudah tidak akan berlangsung lama. Jika anda tidak berniat untuk melakukan upgrade prosessor, anda boleh memilih prosessor dengan tipe soket apapun.






Clock Speed


Jika di masa lalu Clock Speed bisa jadi acuan dalam memilih prosessor, maka saat ini hal itu sudah tidak mutlak berlaku lagi. Dulu, semua prosessor masih single core sehingga clock speed bisa menentukan perbandingan kecepatan antara dua prosessor dengan clock speed yang berbeda. Saat ini, kita tidak bisa serta merta mengatakan bahwa prosessor AMD FX-8350 4.1GHz lebih cepat dari Intel Core7-3770K 3.5GHz, karena prosessor sekarang sudah menggunakan lebih dari satu inti (core). Meski demikian faktor clock speed belum bisa dihilangkan sebagai salah satu faktor penentu keputusan memilih prosesor. Tentu saja jika digunakan untuk membandingkan prosessor dalam family yang sama. Misalnya Prosessor Intel 3.5GHz pasti jauh lebih cepat jika dibandingkan dengan Prosessor Intel 2.5 GHz. Hal yang sama berlaku juga untuk prosessor keluarga AMD.



Jumlah Inti Prosessor (Core)


Jumlah inti (core) mungkin bisa dianggap sebagai pengganti clock speed. Hal ini terjadi karena saat ini konsumen lebih memperhatikan jumlah core yang ditawarkan daripada Megahertz dari si prosessor itu sendiri. Vendor juga telah menjadikan ini sebagai faktor pemicu untuk menjual produk mereka. Dua core tentu lebih baik dari satu. Sebaliknya empat core pasti lebih baik dari dua. Lebih banyak corenya tentu lebih baik, memang begitulah adanya. Tapi perlu diingat, hal ini hanya benar jika anda membandingkan dua prosessor dalam keluarga chip yang sama. Kita tidak bisa mengatakan bahwa AMD FX dengan 8 core lebih cepat dibandingkan dengan Intel i7 dengan 6 core. Belum tentu benar juga bahwa Intel i7 6 core lebih baik menjalankan game jika dibandingkan dengan Intel i7 quad core. Ini bisa berlaku karena Intel memberlakukan teknologi Virtual CPU yang dikenal sebagai Hyper-Threading untuk memacu kinerja prosessornya.


Lalu bagaimana anda menentukan prosessor ? Pertama sekali, pastikan tujuan anda menggunakan komputer. Tentukan beban kerja yang akan anda lakukan dengan komputer anda. Apabila aktifitas anda utamanya hanya untuk bermain game, browsing internet, editing foto atau mengetik dokumen, sebuah prosessor quad core sudah cukup untuk anda. Namun apabila anda bertujuan untuk editing video, 3D modelling, atau melakukan multitasking dengan banyak aplikasi yang dibuka bersamaan maka lebih banyak core akan lebih baik.



Cache


Setelah Clock Speed dan Jumlah Core, hal selanjutnya yang perlu mendapat perhatian adalah kapastitas cache yang ditawarkan. Saat ini besaran cache yang disediakan ada di kisaran 3MB sampai 8MB. Apa besaran cache berpengaruh? Jawabannya tergantung pada proses apa yang anda kerjakan. Jika pekerjaan anda berhubungan dengan encoding atau kompresi media seperti video dan audio maka cache akan punya pengaruh. Namun jika tidak, prosessor dengan besaran cache 4MB tidak memperlihatkan kinerja yang mencolok dengan yang memiliki cache sebesar 3MB saja.



Integrated GPU


Sebagian prosessor memiliki GPU (Graphic Prosessor Unit) atau lebih dikenal dengan sebutan VGA terintegrasi didalamnya. Untuk komputer yang ditujukan untuk gaming, 3D rendering, video encoding, VGA terpisah tentu akan menghasilkan kinerja yang lebih baik. Namun untuk komputer low budget yang hanya digunakan untuk Home theater PC, browsing atau mengetik, VGA terintegrasi dengan CPU mungkin bisa jadi pilihan untuk menekan biaya. AMD menawarkan banyak pilihan untuk prosessor seperti ini.


Intinya, pemilihan CPU sebaiknya didasarkan atas beban kerja dari pekerjaan yang akan anda lakukan, bukan berdasarkan review yang anda baca tentang CPU tertentu.

0 komentar: