8/22/2013

Cara Memilih Mainboard

Cara Memilih Mainboard

Menentukan Mainboard sama pentingnya dengan memilih CPU dan VGA karena bicara soal komputer tidak bisa hanya soal CPU atau VGA saja. Dalam menentukan mainboard yang sesuai kebutuhan, beberapa poin di bawah ini bisa anda gunakan sebagai faktor pembanding.




[caption id="" align="alignleft" width="407"]Mainboard Mainboard[/caption]

Form Factor


Form Factor menentukan bentuk dan ukuran dari sebuah mainboard. Form Factor juga menjadi faktor penentu dalam pemilihan casing nantinya. Form Factor yang paling populer saat ini adalah jenis  ATX. Dua jenis lainnya adalah micro ITX dan Mini ITX. Hampir semua kebutuhan anda bisa dipenuhi oleh mainboard dengan berjenis ATX. Micro dan Mini ITX ditujukan untuk komputer low budget atau sering juga digunakan untuk Home Theather PC yang tidak membutuhkan spesifikasi berlebih. Ukuran yang lebih kecil memang menarik, akan tetapi jika anda berniat untuk menambahkan peripheral tambahan ke mainboard maka mainboard dengan form factor micro dan Mini ITX tidak disarankan karena ukurannya yang terbatas ditambah lagi dengan casing yang jarang tersedia di pasaran.








Socket


Sama seperti saat memilih CPU, soket merupakan faktor penting dalam memilih mainboard. Apalagi jika kedepannya anda akan melakukan upgrade CPU. Disarankan untuk memilih mainboard yang support CPU yang lebih baru. Soket LGA 1150, LGA 1155 dan LGA 2011 disarankan untuk prosessor berbasis Intel dan Soket AM3+ bagi prosessor berbasis AMD.




Port


Satu perbedaan mendasar dari mainboard high-end dengan mainboard low-end ada pada jumlah dan jenis port yang disediakan. Mainboard High-end biasanya menyediakan banyak port termasuk Port Firewire, USB 3.0, digital audio, e-SATA,dan Thunderbolt didalamnya. Berapa banyak port dan tipe apa saja yang anda butuhkan?. Mainboard kelas High-end yang menyediakan banyak port juga tidak ada gunanya jika tidak dipakai sama sekali. Karena itu pilihlah mainboard dengan jumlah dan tipe port yang anda butuhkan.





Chipset


Chipset dapat dianggap sebagai  core-logic yang mengatur banyak chipset lain yang melakukan tugas yang berbeda. Chipset pada mainboard mengatur fungsi dasar dari USB, PCIe dan port SATA. Produsen mainboard bahkan menambahkan controller dan fungsi tambahan pada chipset produksi mereka. Anda harus memerhatikan chipset yang anda pilih jika anda menginginkan fungsionalitas khusus yang sebagian diantaranya hanya didukung oleh chipset keluaran terbaru. Chipset P67 misalnya tidak mendukung Intel SSD caching sementara Z68 mendukung fungsi ini. Chipset High-end terbagu dari Intel saat ini antara lain: Z77, Z87, Z79 sementara itu, di plaform AMD tersedia A85X, 990X dan 990FX.



SLI / Crossfire Support


Gamer sejati kebanyakan menggunakan lebih dari satu kartu grafis dalam satu komputer. Selalu akan lebih nyaman jika anda tahu bahwa mainboard anda mendukung fitur ini seandainya anda memang membutuhkan dan memang akan menambahkan kartu grafis  sejenis. Fitur Crossfire yang disediakan oleh AMD mendukung sampai dua kartu grafis sementara Crossfire-X mendukung lebih dari dua kartu grafis.



Jumlah Slot


Jumlah slot yang disediakan oleh mainboard bisa jadi pertimbangan dalam memilih mainboard. Anda mungkin berniat untuk menambahkan peripheral tertentu yang belum tersedia. Bisa juga anda membutuhkan lebih dari satu kartu grafis untuk gaming ataupun pekerjaan terkait video encoding. Untuk ini anda juga harus memperhatikan jenis Chipset yang digunakan di mainboard karena efektifitas penggunaan USB 3.0 ataupun fungsionalitas RAID akan terpengaruh atas penggunaan Chipset yang berbeda. Bertanya langsung pada produsen atau mengunjungi website mereka akan memberi anda informasi lebih jelas tentang hal ini.



POST LED


Led kecil yang ada mainboard kedengaranya sepele. Namun led dari mainboard yang menyala saat booting ini dapat memberikan sedikit informasi apabila ada sesuatu yang salah saat proses booting.



Backup BIOS


Backup BIOS menyimpan duplikat BIOS yang sama dalam satu mainboard dan dapat di restore apabila BIOS mengalami kerusakan. Kerusakan BIOS memang jarang terjadi, namun memiliki backup saat itu terjadi akan lebih baik daripada tidak memilikinya sama sekali.

8/02/2013

Cara memilih CPU

Cara memilih CPU

Memilih CPU atau prosessor bisa jadi sebuah proses yang membingungkan dan terkadang menjadi dilema tersendiri terutama jika menyangkut kinerja dan biaya. Berikut ini beberapa poin yang anda perlu perhatikan dalam memilih CPU




[caption id="" align="alignleft" width="503"]cpu cpu[/caption]

Socket


Untuk menentukan prosessor yang akan anda pilih, pertama sekali anda harus memastikan apakah anda akan melakukan upgrade atas komputer yang akan anda rakit atau tidak. Hal ini sangat berpengaruh pada pemilihan jenis soket prosessor yang disediakan di mainboard. Untuk platform AMD, jenis soket yang tersedia dan masih memungkinkan untuk diupgrade untuk jangka waktu yang lebih panjang adalah soket tipe AM3+ yang kompatibel dengan prossesor AMD mulai dari yang dual core hingga yang delapan core. Untuk soket FM1, FM2 APU sepertinya tidak ditujukan untuk pengguna yang berniat melakukan upgrade dalam jangka panjang. Bagi komputer berbasis Intel, disarankan memilih prossesor dengan soket LGA2011 atau LGA1150. Dukungan bagi prosessor berbasis Intel dengan Soket LGA1155 diprediksi sudah tidak akan berlangsung lama. Jika anda tidak berniat untuk melakukan upgrade prosessor, anda boleh memilih prosessor dengan tipe soket apapun.






Clock Speed


Jika di masa lalu Clock Speed bisa jadi acuan dalam memilih prosessor, maka saat ini hal itu sudah tidak mutlak berlaku lagi. Dulu, semua prosessor masih single core sehingga clock speed bisa menentukan perbandingan kecepatan antara dua prosessor dengan clock speed yang berbeda. Saat ini, kita tidak bisa serta merta mengatakan bahwa prosessor AMD FX-8350 4.1GHz lebih cepat dari Intel Core7-3770K 3.5GHz, karena prosessor sekarang sudah menggunakan lebih dari satu inti (core). Meski demikian faktor clock speed belum bisa dihilangkan sebagai salah satu faktor penentu keputusan memilih prosesor. Tentu saja jika digunakan untuk membandingkan prosessor dalam family yang sama. Misalnya Prosessor Intel 3.5GHz pasti jauh lebih cepat jika dibandingkan dengan Prosessor Intel 2.5 GHz. Hal yang sama berlaku juga untuk prosessor keluarga AMD.



Jumlah Inti Prosessor (Core)


Jumlah inti (core) mungkin bisa dianggap sebagai pengganti clock speed. Hal ini terjadi karena saat ini konsumen lebih memperhatikan jumlah core yang ditawarkan daripada Megahertz dari si prosessor itu sendiri. Vendor juga telah menjadikan ini sebagai faktor pemicu untuk menjual produk mereka. Dua core tentu lebih baik dari satu. Sebaliknya empat core pasti lebih baik dari dua. Lebih banyak corenya tentu lebih baik, memang begitulah adanya. Tapi perlu diingat, hal ini hanya benar jika anda membandingkan dua prosessor dalam keluarga chip yang sama. Kita tidak bisa mengatakan bahwa AMD FX dengan 8 core lebih cepat dibandingkan dengan Intel i7 dengan 6 core. Belum tentu benar juga bahwa Intel i7 6 core lebih baik menjalankan game jika dibandingkan dengan Intel i7 quad core. Ini bisa berlaku karena Intel memberlakukan teknologi Virtual CPU yang dikenal sebagai Hyper-Threading untuk memacu kinerja prosessornya.


Lalu bagaimana anda menentukan prosessor ? Pertama sekali, pastikan tujuan anda menggunakan komputer. Tentukan beban kerja yang akan anda lakukan dengan komputer anda. Apabila aktifitas anda utamanya hanya untuk bermain game, browsing internet, editing foto atau mengetik dokumen, sebuah prosessor quad core sudah cukup untuk anda. Namun apabila anda bertujuan untuk editing video, 3D modelling, atau melakukan multitasking dengan banyak aplikasi yang dibuka bersamaan maka lebih banyak core akan lebih baik.



Cache


Setelah Clock Speed dan Jumlah Core, hal selanjutnya yang perlu mendapat perhatian adalah kapastitas cache yang ditawarkan. Saat ini besaran cache yang disediakan ada di kisaran 3MB sampai 8MB. Apa besaran cache berpengaruh? Jawabannya tergantung pada proses apa yang anda kerjakan. Jika pekerjaan anda berhubungan dengan encoding atau kompresi media seperti video dan audio maka cache akan punya pengaruh. Namun jika tidak, prosessor dengan besaran cache 4MB tidak memperlihatkan kinerja yang mencolok dengan yang memiliki cache sebesar 3MB saja.



Integrated GPU


Sebagian prosessor memiliki GPU (Graphic Prosessor Unit) atau lebih dikenal dengan sebutan VGA terintegrasi didalamnya. Untuk komputer yang ditujukan untuk gaming, 3D rendering, video encoding, VGA terpisah tentu akan menghasilkan kinerja yang lebih baik. Namun untuk komputer low budget yang hanya digunakan untuk Home theater PC, browsing atau mengetik, VGA terintegrasi dengan CPU mungkin bisa jadi pilihan untuk menekan biaya. AMD menawarkan banyak pilihan untuk prosessor seperti ini.


Intinya, pemilihan CPU sebaiknya didasarkan atas beban kerja dari pekerjaan yang akan anda lakukan, bukan berdasarkan review yang anda baca tentang CPU tertentu.