8/26/2010

Saya Bukan Maling

Saya Bukan Maling

Hari ini ada yang ngasih komentar ke salah satu post saya. Mungkin dia cuma bertanya dan mungkin juga datang tanpa maksud untuk menuduh. Tapi tetap saja rasanya pengen marah.


Intinya dia punya pikiran bahwa post saya itu adalah hasil terjemahan dari blog lain yang pernah dilihatnya. Peraturan tak tertulis bagi para blogger adalah "Jika mengutip tulisan orang lain maka anda wajib menuliskan sumbernya". Nah lo, gw dikira nyontek tulisan orang.


Jika anda membaca posting saya dan membandingkannya dengan yang english version (diterjemahkan kedalam bahasa inggris) tentu terlihat jelas bahwa yang berbeda cuma bahasanya. Tapi jika diperhatikan tanggal posting pasti jelas terlihat siapa yang mencontek siapa.


Sebelum kejadian ini, saya tidak keberatan apa yang saya tulis di-copy oleh orang lain. Meskipun tanpa mencantumkan sumbernya "which is this blog". Tulisan tentang virus Shemale By Cry juga banyak yang copy paste tapi saya pikir "biarlah, anggap saja bagi-bagi ilmu".


Ahhhhhhh, I hate to say this tapi mungkin mulai besok posting mengenai tech atau solution atas masalah komputer bakalan terbit dalam bahasa Inggris saja lah. Biar kalo ada yang ngopy trus nerjemahin ke bahasa Indonesia yang dianggap nyontek.


Sekali lagi, saya bukan maling.

8/21/2010

Cara Mengatasi Kebosanan

Cara Mengatasi Kebosanan

Hmmmmmm....


Hmmmmmm....


Sekali lagi,.......


hmmmmmmmmmmm........


Saudara-saudara sebangsa dan setanah air, ada satu hal yang harus saya sampaikan kepada anda-anda sekalian. Begitu pentingnya hal ini hingga saya harus mengorbankan waktu saya yang berharga hanya untuk menuliskannya di blog aneh ini.


Satu hal itu adalah.... Saya BOSAN.... saya BOSAN sekali.


Kenapa saya bosan? bukan hal penting untuk anda tentunya. Meski demikian, beberapa hal berharga yang mungkin bisa bermanfaat untuk anda adalah bagaimana cara saya mengatasinya.


Bukan dengan melemparkan diri saya dari lantai 5 sebuah mall atau menjadi obor hidup atau mesin buih akibat minum racun tikus. Apalagi dengan menembaki anak TK dengan senjata api. Whew, terdengar mengerikan bukan ?


Bila anda bosan atau punya masalah sebesar apapun itu dan sedikit terobsesi untuk melakukan hal-hal diatas, saya sarankan untuk lanjut membaca. Tenang saja, saya takkan menawarkan bisnis online atau bisnis MLM atau menawarkan sebuah e-book ( yang selalu di-diskon khusus untuk anda *such a bullshit).


Okay, anda sudah sampai disini dengan penuh kesabaran dan saya yakin sedikit jengkel meski sedikit penasaran.


Pertanyaannya sekarang, mengapa anda bosan ?


Jawaban paling sering biasanya datang dalam bentuk satu kata "rutinitas". Jadi, terserah anda setuju atau tidak saya anggap saja anda memang bosan karena rutinitas.


Kalau begitu, mengapa tidak melakukan sesuatu hal yang berbeda ? Mengapa tidak mencoba hal-hal gila yang tidak pernah anda lakukan sebelumnya ?.


Anda tak perlu berpikir, saya sudah siapkan beberapa hal yang mungkin patut untuk anda coba.


Anda sudah siap ?, ini dia.




  1. Kunci diri anda di kamar, putar lagu kesayangan anda lalu bernyanyi dan bertingkahlah seperti penyanyi yang anda kagumi itu meski dia bukan penyanyi favorit saya atau justru malah penyanyi yang saya benci. Saya takkan menyalahkan anda hanya karena kita berbeda selera (OOT).

  2. Jika cara pertama tidak berhasil. Ambil gitar dan ngamen-lah keliling kompleks. Orang mungkin menganggap anda gila tapi itu juga tergantung pada kepedean dan tentu saja kualitas suara anda. Siapapun takkan melempar sandal kearah anda yang punya suara sebagus Afghan. Saya anggap saja begitu walau sebenarnya saya tidak yakin seratus persen.

  3. Jika gagal lagi, jangan menyerah. Mungkin bakat anda bukan di bidang tarik suara. Cobalah narik becak. Siapa tahu ada cewek / cowok  idaman yang jadi penumpang anda.

  4. Masih gagal ? saatnya anda main ke mall. Bukan untuk belanja, hang out atau hal-hal normal lainnya yang anda lakukan seperti biasanya. Pergilah ke salah satu escalator (tangga berjalan) kemudian hitung jumlah anak tangganya. Jika Satpam menghampiri anda, katakan saja anda Sam Winchester yang berusaha membebaskan roh yang terperangkap dibawah escalator itu. Misi ini akan dianggap sukses jika Satpam mau berbaik hati mengajak anda ngobrol di kantornya dengan secangkir kopi di depan anda.

  5. Sudah 4 cara saya bocorkan dan anda masih gagal ?. Okay, mall selesai. Saatnya anda membuat sebuah sebuah lamaran ke perusahaan operator selular. Satu hal yang perlu diingat, isi lamaran bukan untuk sebuah pekerjaan disana melainkan izin untuk mengajak kencan salah satu pegawai tercantik / terganteng disana. Untuk ini, sehari sebelumnya anda harus survey ke lokasi dulu dan mengingat nama inceran anda.

  6. Anda ditolak mentah-mentah ? sudah saya duga.Tenang, masih ada cara ke-6. Buatlah sebuah film porno. Jangan menyewa Ariel atau Luna untuk jadi bintangnya karena seandainya pun mereka mau anda pasti tak sanggup membayarnya.  Carilah saat yang tepat saat musim kucing kawin atau merpati kawin atau ayam kawin atau bebek kawin asal bukan saat anda kawin. Upload ke Youtube dengan judul KEONG RACUN Season 2.

  7. Bagaimana ? Masih bosan ? berarti anda memang ditakdirkan punya rasa bosan yang berlebihan yang dikenal dengan hyperbosanism. Cobalah menulis posting tak berguna seperti ini di blog anda. Pasti berhasil, saya sudah tidak bosan lagi nih.


P.S : Ditulis dengan otak yang tidak berfikir dengan jelas jadi mohon maaf apabila ada kesalahan penulisan pada nama, gelar, panggilan atau jenis kelamin.

8/15/2010

Orphan (2009)

Orphan (2009)

Film ini berkisah tentang sepasang suami istri yang kehilangan anak ketiga mereka dalam persalinan. Masalah bertambah dengan kecanduan yang dialami Kate (Vera Farmiga) terhadap alkohol. Setahun berlalu sampai akhirnya Kate dan suaminya Jon ( Peter Sarsgaad) memutuskan untuk mengadopsi seorang anak sebagai pengganti anak mereka yang meninggal.


Di  panti asuhan St. Marina mereka bertemu dengan Esther (Isabelle Fuhrman), gadis cilik berusia 9 tahun asal Estonia. Pertemuan itu begitu berkesan hingga tak butuh waktu lama bagi kedua pasangan ini untuk memutuskan membawa Esther tinggal bersama mereka. Bakat seni dan kecerdasan Esther semakin memantapkan niat mereka untuk membawanya pulang


Di rumah, Esther langsung akrab dengan anak mereka yang  kedua, Max (Aryana Engineer) yang difabel. Esther tidak mengalami kesulitan berkomunikasi menggunakan bahasa isyarat yang dipelajarinya dari Kate dengan cepat. Lain halnya dengan Daniel (Jimmy Bennet) anak pertama mereka yang terlihat begitu anti dan iri melihat perhatian lebih yang diberikan kedua orang tuanya kepada Esther.


Dandanan dan perilaku Esther yang sedikit berbeda membuat Daniel menjadi cemoohan teman-temannya di sekolah. Esther yang menjadi bulan-bulanan di sekolahnya juga mengalami hal yang sama dengan perlakuan kasar yang diterimanya dari Brenda. Hal itu dibalasnya dengan mendorong Brenda dari atas seluncuran di taman tempat mereka bermain yang mengakibatkan Brenda mengalami patah kaki.


Max yang melihat kejadian tersebut justru membantu Esther membohongi kedua orang tuanya. Dari kejadian ini semakin banyak peristiwa-peristiwa aneh dan keganjilan-keganjilan yang dilihat Kate dalam diri Esther yang membuatnya khawatir. Namun saat diinformasikan kepada Jon, suaminya hanya menanggapinya dengan dingin. Semakin lama watak asli Esther semakin terlihat dengan beragam kejahatan serius yang dilakukannya.


Ini merupakan film ber-genre drama, misteri sekaligus thriller yang layak untuk ditonton. Dengan alur ceritanya yang tidak memusingkan kepala namun memberikan ending yang mengejutkan. Tebakan saya mengenai Esther yang punya kelainan memang benar. Namun latar belakang dan motivasinya berbuat demikian sungguh diluar dugaan. Disisi lain, Isabelle Fuhrman (Esther) dan Aryana Engineer (Max) terlihat begitu menggemaskan.


8/09/2010

BTW (Bike To Work), Yakin ?

BTW (Bike To Work), Yakin ?

Go green, save earth begitulah kira-kira semboyan atau slogan yang sering terdengar atau terlihat di iklan-iklan layanan masyarakat. Entah tujuannya memang untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan perubahan iklim atau cuma sekedar embel-embel untuk meningkatkan popularitas atau meningkatkan nilai jual dari produk tertentu. Namun memang begitulah kenyataan yang terlihat sehari-hari


Salah satu reaksi yang mungkin muncul sebagai tangapan positif dari misi menyelamatkan bumi antara lain adalah munculnya gerakan bike to work. Bersepeda ke tempat kerja, mungkin seperti itulah terjemahan kasarnya.
Ada banyak hal yang dijanjikan oleh kebiasaan bersepeda ini, diantaranya adalah mengurangi polusi udara, kemacetan dan sebagai olah raga tentunya.


Terlepas dari masalah penyelamatan bumi dengan  mengurangi polusi mungkin ada baiknya jika dilihat lagi dampak penggunaan sepeda di jalan raya. Bukan dari sisi pengguna kendaraan bermotor yang jujur saja pasti merasa terganggu dengan pengguna sepeda yang dianggap memperlambat perjalanan mereka. Bukan sesuatu rahasia lagi jika kita melihat tempramen orang Indonesia di jalanan. Becak,andong, sepeda adalah kendaraan kelas bawah ( hanya pendapat sebagian orang yang merasa memiliki jalanan dan tidak tahu kalau ada sepeda yang harganya bisa 10 kali lipat dari motor bututnya).


Saya yakin, tujuan utama pengguna sepeda ikut gerakan bike to work bukanlah untuk menyelamatkan bumi. Misi paling penting yang biasanya bisa diterima akal adalah olah raga untuk kesehatan dan penghematan uang tentunya. Di negara-negara barat pemikiran ini memang ada benarnya karena pengguna sepeda dimanjakan dengan berbagai fasilitas seperti jalur khusus yang benar-benar terpisah dengan kendaraan lain dan tempat parkir yang sudah disediakan ditempat-tempat umum.


Berbicara soal olah raga untuk kesehatan dengan bersepeda di jalanan Indonesia saya rasa justru terlalu naif. Jika dilihat secara langsung, ya memang bentuknya olah raga namun alangkah pahitnya kenyataan jika justru penyakit yang datang. Saat mengayuh, detak jantung akan meningkat demikian juga dengan tarikan nafas yang diambil. Pertanyaannya, bersihkah udara yang dihirup?. Bukan masalah untuk mereka yang bersepeda di pegunungan atau di pantai, namun di jalan raya akan berbeda halnya. Alih-alih menghirup udara bersih, justru karbon monoksida lah yang masuk ke paru-paru.


Jogjakarta, tempat saya tinggal saat ini juga digalakkanan gerakan bike to work, sepeda santai dan semacamnya. Di wilayah kota memang sudah disediakan jalur alternatif dan jalur khusus untuk sepeda yang diharapkan bisa berguna bagi pengguna sepeda meskipun pada akhirnya justru diserobot oleh kendaraan lain. Sepeda santai yang sebaiknya (menurut saya) dimulai dibawah jam 6 pagi justru start pukul 8 saat jalanan sudah penuh dengan kendaraan lain yang punya gas buang. Lalu dimanakah letak "sehat" yang dituju jika olah raga saja justru menjadi racun secara tidak langsung.


Kurangnya rasa aman di jalanan juga salah satu faktor penting yang menghambat naiknya trend bersepeda (mengesampingkan faktor polusi dan cuaca yang panas terik). Jogja terkenal dengan pembalapnya. Mayoritas pengendara motor ber-plat AB adalah tukang ngebut (komentar ini sudah saya dengar berkali-kali dari orang yang berbeda). Jadi jangankan pengguna sepeda, pejalan kaki yang mau menyeberang saja harus menunggu mobil yang berbaik hati mau mengurangi kecepatan dan memberi kesempatan untuk menyeberang (motor biasanya jarang melakukan hal ini).


Terlepas penting tidaknya, Bike to Work adalah sesuatu gerakan yang harus didukung. Hanya saja, yang saya lihat, hal ini cuma sekedar trend yang berkembang dan lebih kearah ikut-ikutan negara luar. Dan semuanya dilakukan tanpa disertai niat yang sungguh-sungguh dari pemerintah.


Saya pengguna sepeda (hanya berani seminggu sekali mengingat tingginya tingkat polusi udara) dan saya tahu bagaimana rasanya disalip oleh motor dengan kecepatan tinggi. Saya tahu bagaimana rasanya disemprot asap hitam bis kota yang tak terawat dan diteriaki kernet supaya minggir.


Akhir kata,diluar konteks Bike To Work  "Dunia tak perlu diselamatkan, Manusianyalah yang perlu dididik"