10/26/2011

e-KTP oh e-KTP

Hari ini hampir sebulan, 21 hari tepatnya program e-KTP dilaksanakan di kota Jogjakarta. Dan selama itu pula saya kerja 12 jam sehari, 6 hari dalam seminggu. Lumayan bikin capek, bukan di badan tapi di mata karena kerjaan yang satu itu menuntut anda untuk memelototi monitor seharian. jadi jangan heran saat pulang dari kantor Kecamatan mata sudah merah membara dan bedanya hanya sedikit lebih gelap jika dibandingkan dengan mata tokoh vampir kalau sedang haus sirup merah cap Marjan.


Dalam 12 jam kerja tersebut rata-rata sekitar 350 orang harus dilayani dalam pengambilan data identitas, sidik jari tangan dan iris mata. Jika tidak ada masalah, hanya butuh waktu kurang lebih 2 sampai 3 menit per-orang. Namun akan lain ceritanya apabila kendala teknis muncul seperti finger print scannernya ngadat, atau perangkat lunak dari Kemendagri bermasalah. Atau saat kendala datang dari warga sendiri yang kehilangan sidik jari gara-gara terlalu senang "bermain-main" dengan sabun cuci sehingga guratan-guratan di jarinya pecah-pecah atau bahkan hilang sama sekali. Jika masalah sidik jari ini sudah mampir, jangan harap input data untuk satu orang akan selesai dalam 2 menit karena akan butuh minimal 5 menit untuk satu orang. Sekali pembacaan sidik salah satu jari tidak mencapai hasil minimal, maka harus diulang sampai 4 kali. Untungnya sidik jari tidak diambil per jari tangan.

e-ktpBagi anda yang belum dapat panggilan pengambilan data e-KTP, berikut dapat saya jelaskan tahapannya setelah anda dipanggil masuk untuk perekaman data. Sebelumnya anda harus mempersiapkan KTP atau C1. Dan bagi pengguna contact lens jangan menggunakan contact lens saat melaksanakan perekaman data e-KTP.


1. Petugas akan meminjam KTP anda untuk melihat nomor NIK. Dari nomor NIK ini data-data lengkap anda akan ditampilkan di layar dan diperlihatkan kepada anda untuk verifikasi kebenaran data yang terekam di server. Jika ada data yang tidak sesuai/keliru anda bisa minta untuk diubah, dengan catatan Kecamatan akan meminta anda menunjukkan bukti yang bisa dijadikan dasar untuk melakukan perubahan data tersebut.

2. Apabila data identitas sudah benar, proses akan dilanjutkan dengan pengambilan foto. Pastikan petugasnya ngomong dulu, karena kalau tidak itu namanya mengambil tanpa izin alias mencuri. :)


3.  Selanjutnya akan dilakukan perekaman tanda tangan. Lakukan perlahan saja dengan memanfaatkan batas maksimal dari pad yang disediakan.


4. Proses berikutnya adalah pengambilan sidik jari dimulai dari semua jari kanan kecuali jempol. Kemudian dilanjutkan dengan semua jari kiri kecuali jempol dan diakhiri dengan pengambilan sidik jari kedua jempol. Yang perlu diperhatikan dari ketiga tahapan pengambilan sidik jari ini adalah pengulangan perekaman sampai maksimal 4 kali apabila ada salah satu jari yang pembacaannya kurang dari batas minimal (ditandai dengan warna merah di layar monitor). Jika lancar tahapan ini hanya butuh waktu kurang dari 30 detik. Namun bisa jadi akan lebih lama lagi jika anda diajak ngobrol hanya karena kebetulan anda tukang bakso langganan petugasnya.


5. Proses berikutnya adalah perekaman retina/iris mata. Pada tahapan ini pengguna contact lens harus melepas contact lens-nya. Anda akan diminta melihat kedalam sebuah alat yang menyerupai teropong. Lakukan dengan membelalakkan mata /melotot agar seluruh bulatan mata tidak tertutup oleh kelopak mata, jangan berkedip selama 5 detik atau  tergantung instruksi dari petugas. Jangan berharap anda bisa melihat bintang-bintang di langit atau tetangga anda yang sedang ganti pakaian dengan alat ini, paling-paling cuma setumpuk berkas yang belum di proses atau bapak-bapak genit yang bergaya alay di depan anda.


6. Berikutnya anda akan diminta untuk melakukan verifikasi sidik jari. Dimulai dari telunjuk kanan lalu diakhiri telunjuk kiri. Namun apabila dalam proses ini ada kegagalan akan dilakukan pengulangan maksimal 4 kali. Apabila tetap gagal maka akan digunakan sidik jari yang lainnya. Demikian seterusnya sampai berhasil atau jika semua jari sudah di verifikasi satu-persatu namun masih tetap gagal. Jika anda mengalami hal ini, saya cuma bisa bilang "ter..la..lu"


7. Anda akan diminta untuk menandatangani persetujuan atas data yang telah diambil sebagai bukti bahwa data tersebut benar-benar milik anda. Karena jika bukan data anda berarti hanya ada 2 kemungkinan, anda ngantuk nggak konsen atau petugasnya ikut-ikutan ngantuk.


Sampai tahapan ini sebenarnya kewajiban anda sudah selesai, hanya tinggal menunggu petugas melakukan verifikasi operator dan menyimpan data. Namun terkadang kegagalan juga terjadi di tahap ini yang mengharuskan proses harus diulang dari awal.




Sebagai operator hal yang sering bikin bete sebenarnya kebanyakan datang dari perangkat yang disediakan. Tak jarang harus mengulang perekaman data dari awal hanya karena perangkat pembaca sidik jari yang tiba-tiba tidak ada respon, dan justru hal inilah yang paling sering terjadi. Jika bicara soal warga yang datang biasanya malah kelucuan yang terjadi. Contohnya saat seorang bapak ditanyai golongan darahnya, dengan pedenya menjawab "oh tinggi, darah saya tinggi mas". Atau saat seorang ibu yang tidak bisa membedakan dahi dengan dagu atau tangan kanan dengan tangan kiri. Lucu juga saat ada yang nggak berani melihat foto matanya atau justru tertawa terbahak-bahak. And what makes it fun the most is entah kenapa mbak-mbak cantik yang biasanya di luar sombongnya minta ampun bisa jadi enak diajak ngobrol walaupun sebentar atau memang kebetulan ketemu yang engga sombong ? entahlah.


Well, masih 2 bulan lagi dan harus tetap sabar kerja di Balai Kota 8 terus 4 jam nyambi jadi backup di Kecamatan.
Semangkaaaa...